Popular Posts

Gol Pemain Keturunan Indonesia Bawa Australia Juara Piala Asia 2015

Sabtu, 31 Januari 2015

Tim Nasional Australia menang 2-1 atas Korea Selatan, pada laga final yang digelar di Stadion Australia, Sydney, Sabtu (31/1/2015). Australia harus bermain babak tambahan untuk meraih kemenangan ini setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 90 menit. 

Socceroos mampu unggul terlebih dulu berkat gol Massimo Luongo pada menit ke-44. Pemain berusia 22 tahun tahun tersebut melepaskan tendangan keras dengan menggunakan kaki kanannya dari luar kotak penalti yang membuat bola tidak bisa diantisipasi kiper Korsel, Kim Jin Hyeon. 

saeed khan
SAEED KHAN / AFP/Kompas

Sekadar catatan, Luongo memiliki darah Indonesia, dari ibunya yang berasal dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Sementara ayahnya yang bernama Mario berasal dari Italia. 

Namun, Australia lengah pada menit-menit akhir. Son Heung-Min berhasil secara mengejutkan mencetak gol pada menit ke-90+1.

Meski begitu, Australia mampu kembali unggul berkat torehan gol James Troisi pada menit ke-105. 

Gol ini berkat kerja keras Tomi Joric yang mampu masuk ke dalam kotak penalti. Ia kemudian melepaskan umpan tetapi bola mampu ditepis kiper Korsel, Kim Jin Hyeon. Namun, bola malah jatuh ke kaki Troisi dan dia dengan tenang menyarangkan bola. Gol tersebut sekaligus memastikan kemenangan Australia.
Read Post | komentar

Sturridge Bersyukur Kembali Cetak Gol

Lama berkutat dengan cedera, akhirnya Daniel Sturridge comeback. Dalam pertarungan kontra West Ham di Anfield (31/01) ia diturunkan sebagai pengganti Lazar Markovic di menit 68.

Tak membuang kesempatan yang diberikan Brendan Rodgers, striker Inggris itu mencetak gol kedua Liverpool dengan mengkonversi assist Philippe Coutinho. Setelah pertandingan usai, ia pun mengungkapkan kegembiraannya.

Daniel Sturridge
Daniel Sturridge (AFP)

"Rasanya luar biasa, tapi tadi adalah permainan tim dan saya senang dengan kemenangan yang diraih ini.

"Senang sekali bisa kembali bermain. Saya bahagia bisa bermain lagi dan sangat bersyukur karena bisa mencetak gol." katanya pada Sky Sports.

Dengan tambahan tiga poin, The Reds kini hanya terpaut empat poin saja dari posisi keempat dengan catatan Southampton masih bermain 22 pertandingan.
Read Post | komentar

Ribery Buka Peluang Menyusul Gerrard

Tujuh setengah tahun membela Bayern Munich, menimbulkan kesan positif bagi Franck Ribery. Menurutnya, ia ingin mengakhiri level teratas permainannya bersama Bayern, namun tak menutup kemungkinan baginya untuk hijrah ke Major League Soccer (MLS) sebelum memutuskan gantung sepatu.

Sejak direkrut Die Roten dari Marseille pada musim panas 2007 lalu, pemain berusia 31 tahun itu selalu menampilkan perfoma terbaik di setiap laganya. Bersama Die Bayern, Ribery telah mendapatkan semua gelar yang bisa diraih.

Mulai dari DFB Pokal, Bundesliga, Piala Super Jerman, Liga Champions, Piala Super Eropa hingga Piala Dunia Antarklub berhasil didapatkannya. Namun, tidak semua musim berjalan sempurna bagi Ribery saat membela Bayern.

franck ribery
Ribery buka peluang main di MLS. (Foto: Reuters)

Pada musim 2009-2010 dan 2010-2011, mantan pemain Galatasaray itu kerap dililit cedera punggung dan sempat membuatnya agak frustasi saat itu. Tapi, rasa frustasinya bisa ditutup keberhasilannya saat meraih treble winnersbersama Bayern musim 2012-2013 lalu.

“Tidak ada klub lain selain Bayern. Saya tidak ingin pindah ke klub lain di masa mendatang. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi saya untuk merasakan pengalaman bermain di Amerika atau Dubai selama satu musim,” jelasnya seperti mengutip Goal, Kamis (29/1/2015).

“Tapi, saya tidak akan bermain di klub Eropa lain selain Bayern jika akhirnya saya memutuskan hengkang dari sini. Saya menghormati klub sepenuhnya dan menghargai segalanya yang dilakukan klub kepada saya,” urainya.

Bersama Bayern musim ini, pemegang 81 caps bersama Tim Nasional Prancis itu telah bermain sebanyak 15 kali dan mengemas lima gol.
Read Post | komentar

Sturridge Comeback Saat Hadapi West Ham

Penyerang Liverpool, Daniel Sturridge mengaku siap untuk kembali turun membela klubnya pada laga melawan West Ham United pada akhir pekan ini. Bahkan, pemain tim nasional Inggris itu berjanji membawa The Reds meraih hasil maksimal pada laga tersebut.

Sturridge sepanjang musim ini bergulir memang lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan usai mengalami cedera pada bagian paha ototnya. Hal tersebut lantas memberikan pengaruh besar terhada performa Liverpool musim ini.

Bagaimana tidak, klub besutan Brendan Rodgers itu sempat kesusahan untuk dapat bersaing di papan atas Premier League. Bahkan, Liverpool harus rela tersingkir dari ajang Capital One dan juga Liga Champions pada musim ini.

Akan tetapi, Sturridge kini dikabarkan telah sembuh dari cedera yang dideritanya dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut lantas mendapat berbagai tanggapan dari banyak kalangan, bahkan ada yang menyebutkan bahwa Sturridge tak mampu memberikan pengaruh apapun untuk performa Liverpool musim ini.

Sturridge
Sturridge bakal comeback saat Liverpool melawan West Ham (Foto: REUTERS)
Melihat hal itu, lantas membuat Sturridge pun memberikan tanggapannya mengenai perihal itu. Pemain berusia 25 tahun itu juga berjanji akan menunjukan penampilan terbaiknya agar mampu membawa kembali The Anfield Gank ke papan atas tabel klasemen Premier League.

“Saya mengtahui apa yang mereka katakan tentang kondisi fisik saya. Saya juga dapat menyatakan banyak hal tentang gaya hidup orang lain, tapi siapalah saya sehingga bisa menilai kehidupan orang lain. Saya merasa dalam setiap profesi ada yang beruntung dan ada yang tidak,” ujar Sturridge, seperti dilansirSportsmole, Sabtu (31/1/2015).

“Dalam dunia sepakbola ada yang beruntung tidak cedera dan lainnya yang tidak beruntung karena cedera. Saya telah lama absen beberapa waktu karena cedera dan kini saya berharap mampu mulai tancap gas. Saya mengetahui bahwa akan mendapat sorotan dan kritik,” pungkas mantan pemain Chelsea itu.
Read Post | komentar

Serena Ciptakan Final Impian Australian Open 2015

Kamis, 29 Januari 2015

Serena Williams mengatasi perlawanan Madison Keys dengan 7-6(5) 6-2, untuk menembus partai final Australian Open 2015. Ia akan bertemu dengan unggulan kedua, Maria Sharapova, yang mengalahkan rekan senegara Ekaterina Makarova dengan 6-3 6-2.

Serena memiliki catatan fantastis jika sudah menembus final Australian Open. Ya, ia selalu berakhir menjadi juara dalam lima kali kesempatan bermain di partai puncak. Selain itu, petenis berkebangsaan Amerika Serikat tersebut menjadi finalis Australia Open tertua.

“Saya sangat antusias bermain di final lagi. Saya tidak datang ke sini dengan ekspektasi seperti itu, jadi ini menyenangkan,” kata Serena, seperti dilansir BT Sport, Kamis (29/1/2015).

Serena tembus final Australian Open 2015 (Foto: reuters)
Serena tembus final Australian Open 2015 (Foto: reuters)

Sejatinya, Serena dan Keys bermain di semifinal dengan masalah. Cedera paha Keys kambuh saat bermain di perempatfinal melawan Venus Williams, sedangkan petenis wanita nomor satu dunia itu sedang batuk.

Keys bermain cukup baik dengan menampilkan power-hitting yang memang menjadi andalannya selama turnamen, dan memaksa lawannya itu bermain di balik baseline. Namun, Serena sukses mengambil alih laga sekaligus mendekatkan diri dengan mimpi meraih gelar grand slam ke-19.

“Dia (Keys) jelas adalah pemain yang hebat. Saya pikir dia bisa memenangi titel ini dengan segera dan gelar grand slam lainnya. Saya senang melihatnya tampil sangat bagus, sekaligus menjadi atlet yang baik. Dia menekan saya dengan hebat di set pertama, dan saya harus menggali dalam untuk melewati itu,” lanjutnya.
Read Post | komentar

Musim Krusial untuk Smith & Espargaro

Bos tim Monster Tech 3Yamaha, Herve Poncharal, mengaku MotoGP musim 2015 akan menjadi masa yang sulit buat Bradley Smith dan Pol Espargaro. Namun, ia yakin dua pembalapnya itu bisa mengatasi masalah untuk kemudian bangkit.

Musim lalu meski berstatus rookie, penampilan Espargaro mengejutkan banyak kalangan karena menempati posisi keenam di klasemen akhir, padahal ia sempat retired alias gagal finis di empat balapan.

Adapun Smith justru terbilang kurang memenuhi ekspektasi karena finis kedelapan di klasemen dengan koleksi 121 poin. Raihan terbaiknya adalah menempati podium ketiga saat menjalani balapan di Sirkuit Phillip Island, Australia.

Pol saat balapan di Motegi pada musim lalu (foto: reuters)

Kendati sedikit pesimistis, Poncharal melihat masih ada kans untuk gemilang bagi dua pembalapnya itu. Ia menegaskan Smith dan Espargaro harus memiliki kekuatan ekstra karena dituntut tampil sempurna di atas motor satelit Yamaha YZR-M1.

“Bradley (Smith) cepat, Pol (Espargaro) cepat, kami percaya kepada mereka dan Yamaha berada di belakang mereka 100 persen. Kami harus membantu mereka untuk kuat secara psikologis dan mengurangi tekanan mereka, meski mereka juga butuh tekanan kecil itu,” ucap Poncharal seperti dilansir Crash, Rabu (28/1/2015).

“Anda selalu memiliki tekanan negatif dan positif. Ini akan menjadi hasil tim dan saya tidak ingin menyalahkan pembalap atau motor. Bersama-sama kami memiliki program dan kami harus mencapai itu karena kami mengenal satu sama lain cukup baik. Kadang hasil datang dari kontinuitas dari kerja keras,” lanjutnya.
Read Post | komentar

Neymar Ngebet Ketemu Usain Bolt di Olimpiade

Setelah Piala Dunia 2014, Olimpiade 2016 akan jadi gelaran akbar lainnya yang digelar di Brasil. Sebagaimana para atlet negeri Samba lainnya, Neymar Júnior ikut antusias menyambut pesta olahraga termegah dunia itu.

Neymar mengaku bergairah untuk bertemu muka dengan para atlet dunia lainnya yang tak melulu atlet lapangan hijau. Usain Bolt, dikatakan merupakan atlet idolanya dan bintang Barcelona itu, tak sabar untuk bisa bertemu manusia tercepat asal Jamaika tersebut.
neymar

“Saya sangat ingin bertemu dan melihat Usain Bolt beraksi. Saya amat mengidolakannya,” papar Neymar kepada NDTVSports, Kamis (29/1/2015).

Rio de Janeiro akan jadi kota penyelenggara Olimpiade musim panas edisi ke-31 tersebut, dengan Estádio Maracanã sebagai venue pesta pembukaan, penutupan dan final dari cabang terpopuler – sepakbola. Di tempat itu juga Neymar berharap bisa ikut bela negara mengenakan seragam Seleção.

“Saya sudah membayangkan diri saya bermain di Olimpiade di negara saya sendiri – itu merupakan mimpi yang jadi kenyataan. Saya sudah bermain di Piala Konfederasi dan Piala Dunia di Brasil. Jadi, hanya Olimpiade di mana saya belum ikut serta,” lanjutnya.

“Suasana Olimpiade akan berbeda, karena gelaran ini mengikutsertakan semua cabang olahraga. Seantero dunia akan datang untuk menyaksikan, sekaligus menyatukan antara sesama teman dan keluarga,” tutup Neymar.
Read Post | komentar
 
© Copyright Raja Bola 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all